Namanya sudah cukup dikenal di kalangan masyarakat luas. Banyak diantara kita yang terjebak dengan bisnis ini. Semuanya serba wah dan menggiurkan. Namun apakah ini sudah merupakan bisnis yang baik untuk dijalankan oleh kita sebagai manusia yang berbudi dan beragama…?? Mari kita lihat beberapa hal tentang MLM.
- Multi Level Marketing adalah bisnis dengan orientasi keuntungan. Tidak ada satupun di dunia ini sebuah bisnis yang tidak mencri keuntungan. Saya rasa semua pembaca sepakat dengan kalimat tersebut.
- Multi Level Marketing menjanjikan tentang gemerlap hidup mewah dan bergelimang harta yang tidak ada dalam bisnis lainnya.
- Multi Level Marketing sangat beraneka ragam, dimulai dari perabotan, alat rumah tangga, sandang, alat kesehatan, suplemen dll. Hanya untuk di Indonsia lebih banyak Multi Level Marketing yang bergerak di alat kesehatan dan suplemen.
- Multi Level Marketing mengharuskan membernya untuk membeli producknya terlebih dahulu. Sebelum mencari downline.
- Multi Level Marketing dalam menjalankan operasinya jelas mencari downline atau orang yang direkrut untuk menjalankan bisnis ini. Baik dengan cara menjual ataupun mengajak untuk menjadi downline.
- Multi Level Marketing memiliki Trik yang selalu up to date, karena bisnis ini diharuskan memiliki downline. Semakin banyak downline maka semakin banyak pula keuntungan yang diperoleh UP line.
- Multi Level Marketing seringkali menggunakan berbagai macam cara yang prinsipnya tidak memperhatikan kondisi downline. Karena Upline di tuntut untuk mendapatkan Downline.
- Multi Level Marketing dalam menyiasati bisnisnya sering melakukan training bagi para membernya dan didik untuk pandai berorientasi dan melakukan presentasi yang luar biasa.
- Multi Level Marketing tidak akan pernah hilang karena para member selalu mengikat, dimana apabila member gagal pada MLM yang satu maka member tersebut akan berpindah ke jenis MLM yang lain.
- Multi Level Marketing dalam mencari downline selalu up to date, mereka bergerak berdasarkan sasaran yang telah menjadi target sebagai pionir untuk mendukung bisnis ini, seperti ; para pejabat, anggota dewan atau pengusaha terkenal. Contoh periode tahun 1990 ada MLM yang mencari member kalangan atas sehingga diharapkan para bawahannya mengikuti. Kini dengan semakin banyaknya tahun 2011 ada MLM yang mencari member dengan target kalangan bawah. Mengapa?? Karena kalangan atas sudah menikmati hasilnya dan sudah susah apabila diajak kembali untuk berbisnis MLM. Sedangkan bahawan yang menjadi saksi keberhasilan atasannya di tahun 1990 an diharapkan akan mau mengikuti jejak atasannya. selain itu kalangan bawah lebih banyak jumlahnya dan rendahnya pengetahuan dan komunikasi juga merupakan salah satu factor mereka untuk mengikutinya.
Dari beberapa cirri bisnis Multi Level Marketing ini saya sangat tidak setuju untuk mengikuti bisnis ini. Saya pernah mengikuti 3 jenis MLM dan semuanya tidak saya jalankan, saya hanya mengambil intisari dari teory dan kegigihan mereka dalam mengajak seseorang untuk menjadi Member atau Downline nya.
Alasa-alasan mengapa saya tidak akan ikut bisnis Multi Level Marketing karena bisnis ini tidak sesuai dengan hati dan agama yang saya yakini dimana hal tersebut seperti berikut :
- Cara menjual produck dengan mengatas namakan ; menolong, demi tuhan dan hal lain yang sifatnya seolah dari hati dan perbuatan baik sangat tidak sesuai dengan prinsip berbisnis yang mengjunjung tinggi keuntungan. Alangkah baiknya bila sejujurnya produk tersebut kita jual seharga sekian dan selesai. Tidak perlu ada upaya paksaan halus yang akhirnya melahirkan kekecewaan
- Cara menarik member atau downline dengan cara mengiming-iming sejumlah Point atau uang atau harta yang melimpah memang tidak disalahkan secara hukum dan keduniawian. Tetapi secara manusiawi seseorang akan merasa sakit hatinya, merasa tertipu apabila dalam benak impiannya dia korbankan harta dan keluarganya bahkan waktu yang tidak bisa kembali lalu impian tidak tercapai. Sedangkan UP linenya sudah menerima hasil dari kegagalan sang Downline karena saat menjadi Member Downline sudah membeli produck MLM.
- Cara memberikan ransangan materi kepada member yang tidak wajar pernah saya melihat dan jelas dimata saya bahwa dia (UP LINE) mengaku telah menerima 15 juta per bulan. Sedangkan kenyataanya kehidupan dia pun masih seadannya. Pertanyaan ?? bagaimana bisa seseorang yang sudah mendapatkan pengahasilan Rp.15 juta/bulan masih belum punya rumah?? Sangat ironis. Bahkan untuk menginteres downline sang UP line berfoto dengan mobil yang sangat mewah dan di tunjukan kepada member baru pada saat orientasi. Subhanallah.
- Hal yang paling menyakitkan sebagai downline yang hancur adalah ketika suasana sedang dalam prihatin, memberanikan diri dengan keyakinanya menjual hartanya bahkan mas kawin istrinya untuk menjual producknya. Alhamdulillah berhasil dalam menjual dan tembuslah poin yang diperoleh hingga level Rp. 30 juta. Namun pada prinsipnya tidak selamanya bisnis ini akan berjalan mulus. Setiap detik dituntut mencari downline, setiap hari dituntut jual produck bahkan setiap bulan stress karena target belum tercapai sedangkan apabila tidak dapat target maka tidak ada penghasilan. Nilai Rp.30 Juta pun akhirnya mengkikis dalam beberapa bulan. Harta yang sudah dibayarkan kini diminta kembali namun tidak diberikan dan akhirnya jatuh kembali dalam kemiskinan. Subhanallah siapa yang bertanggungjawab dalam hal ini.
- Kepastian dunia memang tidak ada hanya kekuatan dan hukum Allah yang maha kuasa yang patut kita percaya. Oleh karena itu jalanilah hidup yang wajar ; ibadah, berusaha, bekerja, tanggungjawab pada keluarga dan mati dalam kondisi islam dan istiqomah. Tidak ada perusahaan yang tidak mencari keuntungan. Berdagang dengan cara yang baik ada dalam tuntunan Rosulullah dan tidak ada cara Rosulullah yang mengajarkan kita seperti hal-hal diatas.
Demikian saya paparkan tentang Multi Level Marketing yang saya ketahui dan pernah saya jalankan. Semoga dalam prakteknya mereka yang telah menjadi korban dapat bangkit dan menjadi sukses. Sedangkan mereka yang sudah berhasil ingatlah sebenarnya bukankah kebarhasilan mu adalah dari sebagian mereka yang sudah merasa tertipu dan kecewa terhadap apa yang kalian perintahkan
0 Responses so far.
Posting Komentar